Sabtu, 07 Juni 2014

Tapak kecil

Tik..tok..tik...tok.. detik suara jam dinding berdetak nyaring, menandakan sunyi malam telah hadir. Jemari menari diantara tuts mesin ketik modern berlayar 11,6 inch ciptaan manusia. Ini sabtu malam.. bukan malam minggu... demikian sebutan kami, para sekumpulan jomblo ladies bermartabat (istilah kelompok kami utk menghibur diri) menyebut malam minggu kelabu yang artinya ngendon manis di rumah..sekedar makan bareng bersama teman di kos, nonton tv, membaca buku atau menyalurkan hobi merajut. Sampai hari ini saya masih belum mengerti...dari hasil pengamatan, ternyata lelaki galau lebih susah move on dibanding wanita galau...(halahh). Bukankah katanya lelaki lebih kuat dibanding wanita dalam mengatasi kalutnya hati?? bukankah mereka diciptakan Tuhan untuk lebih berlogika dibanding mendominasikan perasaan?? Membuang waktu...kalau boleh saya bilang. Untuk apa memainkan perasaan sendiri..berduka atas bayang2 yg telah pergi.. Buat apa?? Satu hal yang harus disesali adalah membiarkan orang yang baik pergi dari hidup kita... Kalau lah meratapi orang yg meninggalkan diri utk orang lain, apa hikmahnya? apa faedahnya? Tapi toh penyesalan tak akan pernah ada gunanya. Bukankah semua terjadi atas kehendakNya, bahkan sehelai daun yg gugur pun tidak mungkin tidak diketahuiNya. Takkan mungkin sesuatu terjadi tanpa dimaksudkan. Pasti ada skenario yang lebih baik...pasti..suatu hari nanti... sabar...sabar... Hanya penerimaan atas takdirNya dengan penuh keikhlasan setelah berusaha dengan sungguh yang dapat menghantarkan pada kejernihan berpikir...dan bukan ratapan yang mengaburkan akal sehat... Semoga jalan yang lapang dapat terbuka.. Semoga dipertemukan dg yg sebenarnya teruntuk diri... Semoga dijauhkan dari segala kesia-siaan.. Hati yang baik akan disatukan dengan hati yang baik pula. InsyaAllah :)

0 komentar:

Posting Komentar