namun gemericik suara perut tak bisa lagi menahannya...
mulailah memakan ransum apa saja yg ada..sambil memasak nasi..
sedianya malam ini saya akan membuat nasi goreng dengan ayam goreng suwir.
Pukul 21.00 WIB...matang sudah hasil karya...mulailah makan sembari bertemankan laptop, internet dan siaran acara komedi TV..
Sebenarnya bukan saya yg menonton TV, tp TV yg menonton saya...hehehee
Cring.....sebuah sms masuk.... dari seorang sepupu yang mencari informasi tentang mantan kekasihnya yang notabene adalah teman saya. Meskipun sy bersikeras mengingatkannya untuk melupakan, namun sang sepupu tetap keukeuh bertanya. "Yacchh.......dia kan sudah hampir menikah...tak usah ditanyakan lagi...sudahlah"...kata saya. Sigh..................seakan masa lalu kembali ke hadapan saya.... memang bicara lebih mudah dibanding bertindak. Ketika saya berada di posisi serupa, ironisnya saya pun melakukan hal yang sama. Tetap saling berkontak dan berkabar yang ternyata hanya meninggalkan luka mendalam.
Namun tak mengapa.....setidaknya saya tahu rasanya, dan kini bisa menjadi pengingat utk yang lain. Saya bersyukur pernah sakit, bersyukur pernah terluka, sehingga saya akan berpikir seribu kali untuk menyakiti atau melukai hati orang lain...karena saya tahu persis bagaimana rasanya.
Hanya sekedar saran........setelah membaca catatan saya............berhentilah menyakiti diri sendiri, bila anda sedang berada di posisi saya di saat itu.
Kini saya bisa tersenyum....saya bebas berteman...............dan mungkin untuk memulai sebuah hubungan yang baru di akhir dua deka usia ini, saya bisa berkata siap...dengan arah yg pasti tentunya. Saya bukan remaja lagi, dan pasti banyak pertimbangan yang bertoleransi.
-Segores Luka yang Mengering-
Jakarta, 11 juni 2012
*Phie