Kedelai langka..kedelai mahal..produksi tahu tempe "kukut"..
Di tengah suasana Ramadhan yg penuh berkah, beberapa hari terakhir pokok bahasan tentang mahalnya harga kedelai, tahu & tempe terasa menggelitik hati dan telinga saya.
Bagaimana tidak...saya terlahir dan dibesarkan di sebuah kota kecil Kediri-Jatim yang disebut sebagai "kota Tahu", dimana menurut saya di sana tahunya enaaaak dan tahu merupakan oleh2 khas, mulai dari tahu pong, tahu takwa, stik tahu, keripik tahu, kerupuk tahu, kembang tahu,...komplit segala macam olahan tahu. Pokoknya tiada hari tanpa tahu. Lhaaa kok sekarang kondangnya tahu mahal, kedelai langka...banyak pengrajin tahu-tempe pada kukut, termasuk di kota asal saya karena pasokan kedelai yang semakin langka. Dimana letak salahnya ini?? Dari beberapa sumber berita yang saya dengar dan saya baca, hal ini disebabkan karena pasokan kedelai dalam negeri kurang....lhaaah bukannya negara kita ini gemah ripah loh jinawi, subur makmur katon ijo royo-royo, kaya palawija dkk.....truss?? Banyak petani yg enggan menanam kedelai dan lebih memilih menanam padi, dikarenakan harga perawatannya yang mahal, penyakit tanaman, dll. Yaaaahhhh alasan tersebut sebenarnya tidak salah juga......petani mana yg mau merugi coba?? Solusinya tolong donk...rekan2 bidang terkait....ada nggak ya cara utk meminimkan bea perawatan kedelai, penanggulangan penyakit kedelai dengan harga miring?? sy yakin rekan2 terkait pasti sudah dipuyengkan dengan masalah tersebut. Kedelai yg diimpor dari negara lain harganya semakin meroket, pengrajin olahan kedelai dan konsumen otomatis menjerit. Wealaaaahhh...impor lagi?? (*sebenarnya miris berhubung kurang faham lika-liku ekonomi pasar, jd cuman mengamati).
"Kenaikan harga kedelai sangat besar, konsumen mengeluh, besarnya
menjadi kecil, karena kenaikan harga. Harga tiap hari naik, tidak ada
henti-hentinya. Empat bulan lalu harga kedelai per kilogramnya Rp 5
ribu, saat ini naik menjadi Rp 8 ribu per kilogram," ujar Mariono. Mariono terpaksa memberhentikan tiga orang karyawan karena jumlah
produksinya turun. Ia pun hanya menjual tahu produksinya kepada konsumen
yang bersedia membeli dengan harga tinggi."(http://www.beritajatim.com/detailnews.php/1/Ekonomi/2012-07-25/142170/Home_Indrustri_Tahu_Kediri_Terancam_Bangkrut).
Lhah klo kayak gini trus apa kabarnya masyarakat dengan taraf ekonomi menengah ke bawah? Beli daging ga mampu, sekarang tahu-tempe pun semakin tak terjangkau...*deep breath.
Satu lagi pertanyaan.....apa memang mahal dari sananya ato permainan tengkulak...humpp.....?
*Sekedar uneg-uneg dari seorang saya, mohon maaf bila kurang berkenan